Rancang Bangun Ekonomi Islam


Berbicara tentang rancang bangun,mungkin tidak akan lepas dari bayangan kita tentang langkah-langkah dalam mendirikan suatu bangunan,yang dimana suatu bangun pasti hanya akan dibangun diatas pondassi dan susunan yang kuat. Jika diibaratkan suatu rumah maka sudah pasti sebuah rumah memiliki pondasi,di atas pondasi ada lantai dasar yang mana ditegakkan pilar atu tiang-tiang penyangga di atasnya. Tidak berhenti disitu diatas pilar akan ada rangka dan atapnya,begitu pula adanya dinding dan pintu serta jendela yang menghubungkan dunia dalam dan luar rumah. Maka demikian pula jika kita membicarakan rancang bangun ekonomi islam, hal itu akan kokoh kuat dan tahan apabila dibangun diatas pondasi syariat islam pastinya.
            Terdapat tiga komponen dalam rancang bangun ekonomi Islam yaitu teori ekonomi Islam, prinsip sistem ekonomi Islam, dan perilaku Islam dalam bisnis dan ekonomi. Ketiga komponen ini jika diterapkan dengan benar maka akan terbangun suaatu bangunan perekonomian yang relevan dan tidak keluar dari syriat islam. Berikut adalah penjelasan dari setiap unsur atau komponen rancang bangun ekonomi islam.
Teori ekonomi Islam meliputi lima hal yang menjadi pondasi. Pertama adalah Tauhid (keimanan) yakni Allah sebagai pemilik sejati seluruh alam semesta dan Allah menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia serta manusia diciptakan untuk beribadah. Kedua adalah Adil, tidak ada yang mendzalimi dan di dzalimi serta tidak boleh mengejar keuntungan pribadi. Ketiga adalah Nubuwah (kenabian), memiliki sifat seperti para nabi, pertama Siddiq (jujur), pelaku ekonomi memiliki visi yang efektif dan efisien, kedua Amanah (dapat dipercaya), memiliki misi yang dilakukan secara tanggung jawab, dapat dipercaya dan kredibilitas yang tinggi, ketiga Fathonah (cerdas), strategi hidup yang cerdas dan bijaksana, dan keempat Tabligh (menyampaikan), memiliki taktik hidup yang komunikatif, terbuka dan pemasaran. Keempat adalah Khilafah (pemerintahan) mempunyai sifat tanggung jawab, menerapkan sifat dalam asmaul husna/nama-nama Allah dan menjaga keteraturan interaksi (muamalah). Kelima adalah Ma’ad (hasil/keuntungan), menganggap bahwa dunia adalah tempat bekerja dan beraktivitas agar mendapat pengembalian dan mengejar keuntungan dunia dan akhirat.
Sedangkan Prinsip Sistem Ekonomi Islam memiliki tigaprinsip derivatif yang berfungsi menjadi tiang atau pilar bangunan. Pertama adalah Multiple ownership (kepemilikan multijenis), artinya Allah adalah pemilik primer dan manusia sebagai pemilik sekunder yang harus mempertanggungjawabkan kepemilikannya di akhirat kelak. Selanjutnya adalah Freedom to act (kebebasan berbuat), dalam hal ini bukan berarti manusia bebas melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan, lebih dari itu manusia bebas berbuat untuk kebaikan akhirat. Dan yang terakhir adalah Social justice (keadilan sosial), adanya keseimbangan dan pemerataan kesejahteraan.
Sedangkan Perilaku Islam Dalam Bisnis dan Ekonomi menjadi atap bangunan yang menutupi sekligus melindungi pilar-pilar dn pondasi yang sebelemunya. Hanya ada satu poin penting berkaitan dengan perilaku islam yaitu akhlaq, sebagaimana hadis nabi SAW yang berbunyi:”dan aku tidak di utus melainkan untuk menyempurnakan akhlaq”. Akhlaq akan terlihat sesuai dengan tingkat keimanan dan ketauhidannya.
Rancang bangun ekonomi ini jika digambarkan memiliki tiga lapis, dari teori ekonomi islam yang menjadi pondasi lalu akan menghasilkan prinsip sistem ekonomi islam dan pada puncak atau atapnya adalah akhlaq sebagai hasilnya.Dalam Ekonomi Islam, bahan bangunannya adalah ajaran Islam yang bersumber dari al Qur‟an dan Sunah sertatradisi pemikiran yang telah dikembangkan oleh para ulama, filsuf dan tindakan-tindakan para pemimpinIslam, seperti para sahabat dan pemimpin-pemimpin berikutnya yang dicatat dalam sejarahperkembangan perekonomian.
            Sistem ekonomi Islam memiliki prinsip keadilan dan moral yang menyelaraskankepentingan individu dan masyarakat, yang akan memberi kesejahteraan dan kemakmuran bagibangsa dan negara. Prinsip keadilan dan moral ini merupakan competitive advantage (keunggulanbersaing) dalam kegiatan ekonomi. Ekonomi Islam bertujuan untuk memungkinkan manusiamemenuhi kebutuhan hidupnya yang disyariatkan dalam Syariah Islam. Keunggulannya terletakpada prinsip yang mendasarinya yaitu spirit dan moral









Referensi

·         Ash Shadr Syahid Muhammad Baqir,Keunggulan Ekonomi Islam, PustakaZahra, Jakarta, 2002
·         RahardjoM. Dawam, RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM
·         Karim Adiwarman, Sejarah Pemikiran EkonomiIslam, IIIT Indonesia, Jakarta,2002

·         An Nabhani Taqiyyudin, Membangun SistemEkonomi Alternatif Prespektif Islam,Risalah Gusti, Surabaya, 2002

Komentar

Postingan Populer